Cerita sex putri muluuss 1 comments
Ini merupakan pengalaman bondage pertama kali saya bersama seseorang. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2002. Ketika itu saya masih menjadi staff baru disebuah perusahaan advertising, yang letaknya di daerah kali bata. Dan saya merupakan staff yang paling muda usianya di kantor tersebut. Perusahaan tersebut masih tergolong kecil karena staff nya kurang lebih 15 orang. Struktur organisasinya juga sangat sederhana, komisaris, direksi, manager dan bawahan. Kebetulan saya diposisikan pada divisi baru, sehingga saya di bawah direksi saya. Namun karena direksi saya sering keluar kota, maka saya dialihkan ke manager marketing. Namanya Mba Putri. Mba Putri ini umurnya ga jauh dari aku, hanya selisih 2 tahun saja. Semula karena dia atasan saya, maka saya panggil dia dengan sebutan ibu. Namun dia keberatan sehingga menyuruh saya panggil mba saja. Meski mba Putri ini sudah menikah namun masih terlihat seperti gadis muda. Ditambah dandanannya yang selalu tampil modis dan sexy. Divisi saya ini adalah divisi baru yang pada saat itu lagi banjir order. Tak jarang pula aku harus menemani mba Putri ke client jika client membutuhkan informasi yang lebih detil. Sering juga pulang hingga larut malam. Berhubung arah rumah kami sama, maka sering juga saya pulang bareng dia. Pada suatu ketika, dia mengajak saya untuk makan dulu sebelum pulang. Aku iyain saja karena aku sendiri juga lapar pada saat itu. Tidak lama setelah makan, kami pulang, namun entah kenapa dia memutar. Begitu saya tanyakan, ternyata dia lagi males pulang. Dan dia meminta saya untuk menemani nya sebentar. Namun ditengah perjalanan yang entah ga ada tujuannya, dia curhat, dan bilang kalau senang bersama saya saat ini. Aku tidak menaruh curiga apapun. Namun dia mengejutkan saya ketika dia bilang dia suka saya. Pernyataan tersebut membuat saya diam beberapa saat. Namun mba Putri dengan sabar dan lembut menerangkan kalau hubungan ini pasti akan senang sama senang. Dan jawaban iya dari ku pun terucap seyara dia berjanji akan memberikan apa yang saya mau asalkan aku juga memberikan apa yang dia mau. Dengan dasar sayang sama sayang tentunya. Keputusan itu bukan keputusan yang mudah, karena mba Putri sudah menikah. Dan itu yang membuatku pusing memikirkannya. Ditambah lagi dia mengajak untuk pergi ke surabaya. Malam itu juga. Dengan terpaksa aku menemi dia, karena mobil sudah berada dalam tol gempol. Untung nya hari itu adalah jumat, sehingga besok tidak harus masuk kerja. Keluar dari jalan tol langsung ke menuju hotel, tepat nya di Novotel surabaya. Aku hanya terima beres saat itu, karena aku ga tau harus berbuat bagaimana. Sesampainya dikamar, mba Putri nyuruh aku mandi, sementara dia nonton tv. Namun tidak lama dia mengetok kamar mandi ku. Seraya berkata “aku boleh join ga?”. Aku ga bisa berkomentar lagi pada saat itu, entah kenapa aku sangat cuek mengijinkan dia ikutan mandi. Dan mandilah kami berdua di shower, diiringi dengan canda “nakal”. Dia sering menyentuh kemaluanku dan begitu juga aku menyentuh kemaluan dia membalas. Perasaan malu ternyata tidak berlaku untuk mr. p ku. Meski hal ini bukan merupakan yang pertama kali, namun kejadian ini sangat cepat dan mengejutkan. Ditambah ketika canda “nakal” kami mulai menjurus ke hal-hal yang lebih meningkat. Aku disuruh dia memeluk dia dari belakang, meremas2 dada dia di bawah pancuran shower. Ternyata tak cukup sampai disitu, dia menyuruhku untuk memukul mukul pantat dia, sambil memaki-maki dia pelacur. Dan entah kenapa pada saat itu aku melakukannya dan menikmatinya. Perintah demi perintah dari dia aku lakukan, mulai dari menjambak, meremas-remas dada dia dengan kasar, memukul-mukul pantatnya, memaki sampai meludahi muka dan ms. V nya. Keluar dari kamar mandi pun aku disuruh menyeret dia bagaikan binatang. Aku jambak rambut dia, dengan tubuh yang masih basah keluar dari kamar mandi. Mulutnya pun di sumbat dengan cd dia, sehingga hanya terdengar erangan-erangan saja dari mulut mba Putri. Sesampainya dia merangkak dari kamar mandi ke tempat tidur, dia menyuruh ku untuk duduk di pinggir tempat tidur, dia pun bergerak menuju pangkuanku. Dengan posisi terlungkup sehingga hanya punggung yang di atas, dengankan dadanya dipangkuanku. Dia menyuruhku memukul pantatnya, dan aku pun memukul pantatnya. Pukulan demi pukulanku mendarat di pantatnya, dan dia pun pengejang diiringi erangan dari mulut nya yang tersumbat. Pukulan ku semakin mengeras sehingga membuat pantat nya agak memerah. Setelah dia terengah-engah, dia memintaku untuk mengikat lehernya dengan gesper ku. Tidak kencang memang, namun cukup lumayan ngepas di leher. Lalu aku suruh menuntun dia keliling ruangan. Agak aneh perasaan ku saat itu, namun aku menyukainya. Apalagi melihat dia begitu mendalami dan begitu menyukainya, makin membuatku tambah horny. Melihat nya meliuk-liuk merangkak dilantai, membuatku ingin melakukan sesuatu padanya. Aku pukul-pukul pantatnya sehingga membuatnya merangkak maju. Aku jambak rambut nya dan meludahi mukanya. Aku periksa bagian belakang dia, aku angkat kakinya satu ke atas sehingga aku bisa merika bagian kemaluan dia, seakan-akan memeriksa binatang. Namun yang kudapat respon yang sangat luar biasa dari mba Putri. Sangat diluar dugaan aku. Rintihan dan desahannya sangat membangkitkan nafsuku. Setelah selesai aku memeriksa dia, aku berdiam diri karena aku ga tau harus berbuat apa. Namun mba Putri membalikkan badan ke arah ku, merangkak dan menciumi kakiku. Dan berkata “tuan, jadikan aku budak kamu, mau kan tuan ? saya mohon …. “. “Saya akan turuti semua kemauan tuan” lanjutnya. Well aku ga tau harus berkata apa lagi. Dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. “Saya mohon tuan, jadikan saya budak tuan, .. saya ingin berbakti kepada tuan.” Lanjutnya dia memohon. Saya harus bagaimana ? Selesai
Cerita sex saat KKN seruu 0 comments
Cerita Dewasa – Waktu terus berjalan dan tak terasa sudah memasuki bulan kedua aku menjalani KKN di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kami bersama 5 cewek dan 3 cowok termasuk aku, kelompok ku sudah berintegrasi dengan masyarakat Bonomerto. Sudah merasakan susahnya melaksanakan tugas-tugas berat selama KKN. Keluar masuk pedesaan yang belum pernah dikenal sebelumnya. Jalan masih berbatu belum diaspal. Bila malam hanya diterangi lampu minyak karena belum terjangkau listrik. Mandi di sendang terbuka tanpa dinding. BAB di sungai dengan air jernih yang mengalir deras. Benar-benar kehidupan yang alami dan eksotik. Dalam melakoni hidup sehari-hari dalam keadaan yang serba darurat itu, kami yang datang dari berbagai daerah dan berasal dari jurusan dan fakultas yang berbeda, tidak jarang mengalami konflik karena bertahan pada prinsip perjuangan masing-masing, tetapi selalu berakhir dengan happy karena bersama-sama menyadari, bahwa nama baik pribadi dan almamater menjadi taruhan di desa pengabdian ini. Kesibukan yang menguras tenaga dan pikiran, ditambah dengan kesulitan yang selalu muncul, membuat kelompok kami semakin kompak. Merasa senasib seperjuangan menderita dan bahagia bersama. Jika ada satu atau dua di antara kami sedang pulang ke Semarang, terasa sekali ada yang hilang. Kalau ada yang sakit, seisi Posko bergantian merawat dan memberi perhatian. Mesraaa sekali hubungan persaudaraan kami. Mendekati berakhirnya masa KKN, dibalik rasa senang karena tugas berat sudah berakhir, terbersit rasa sedih, takut berpisah dan tidak ketemu lagi. Kadang sampai larut malam kita tidak tidur, berkumpul di kamar depan, karena hanya ada dua kamar di posko itu. Aku pegang gitar, mengiringi teman-teman menyanyi lagu-lagu nostalgia. Lelah menyanyi berbicang-bincang membicarakan masalah pribadi, bahkan mencurahkan rahasia terdalam. Tentang keluarga, tentang pacar masing-masing, tentang suami atau isteri masing-masing. Para Pembaca perlu tau, bahwa ketiga cowok sudah berkeluarga, tetapi hanya 1 cewek yang sudah berkeluarga, Mbak Etty atau teman-teman panggil beliau Bu Etik. Yang empat itu masih gadis, tetapi mereka mengaku sendiri sudah tidak perawan lagi. Benar-benar tak ada rahasia di antara kami. Karena sudah mengantuk dan lelah ada yang tertidur di situ juga, malas masuk kamar. Akhirnya sampai pagi kita tidur di kamar depan semua. Hari pertama atau itu malam pertama kita tidur bersama di satu tempat. Tak terjadi apa-apa sampai pagi. Semua bangun pagi dengan selamat tak kurang suatu apa. Penarikan mahasiswa KKN tinggal 10 hari lagi. Semua sibuk finishing program masing-masing. Aku dan Mbak Etty kebagian mempersiapkan pentas seni. Kita bekerja berpacu dengan waktu. Kami benar-benar sudah lelah lahir batin. Sampai di Posko sudah jam sembilan malam. Seperti sudah ada kesepakatan sebelumnya, kita tidur jadi satu lagi. Endah dan Mbak Etty mengapit aku. Endah memelukku . Kaki Bu Etik menimpah pahaku, berat. Joko berpelukan dengan Yuni, Ponijan yang mirip Temon itu malah dipeluk dua cewek cantik, Marsitah dan Duwik. Karena kaki Bu Etik cukup berat, maka terpaksa kuangkat, akibatnya selimutnya mlorot dan pahanya yang mulus itu terpampang jelas di depanku. Berdesir darahku, tapi kucoba tepis pikiran kotor yang melintas sesaat. Bu Etik itu ternyata cantik juga, mirip Camelia Malik. Kesibukan tugas membutakan mataku terhadap kecantikan ibu beranak satu ini. Karena sibuk mengurusi kaki Bu Eti, aku terlepas dari pelukan Endah. Aku meluruskan kaki dan membenahi letak sarungku, bermaksud tidur lagi. Begitu aku merebahkan diri, meletakkan kepala di bantal, Bu Etik langsung miring ke arahku dan memeluk aku !! Entah sengaja atau tidak, tangannya tepat di atas kemaluanku. Hangatnya tangan Bu Etik terasa sekali. Membuat si kecil itu mengedut dan pelan-pelan bangkit. Akal sehatku bermaksud menyingkirkan tangan nakal itu, tapi bisikan setan lebih kuat, maka kubiarkan tongkat wasiatku membesar dan memanjang. Sekarang, tangan Bu Etik bergerak mengurut kemaluanku yang masih tertutup sarung. Genggaman tangannya semakin erat, tapi semakin lembut. Kuamati matanya, masih tertutup. Tapi aliran nafasnya bukan seperti orang tidur, nafasnya berat dan cepat. Aku belum berani bereaksi, masih ragu-ragu dan juga kawatir kalau menyinggung perasaan beliau, jika kuhentikan. Dia adalah Kepala Sekolah yang berwibawa. Kalau aku berani pegang dia dan marah, bisa panjang urusannya. Satu-satunya yang aman kulakukan adalah membebaskan si kecil dari CD dan sarung yang membuatnya terjepit. Setelah tidak terhalang sarung, telapak tangan Bu Etik semakin terasa panas menggairahkan. Badanku panas dingin. Menahan rangsangan itu sampai gigiku gemeletuk seperti kedinginan. Kesadaranku makin lama makin hilang, otak sudah dikuasai rangsangan birahi yang menggelegak. Tanganku segera mencari sasaran. Kuraba sudut gelap di pangkal pahanya……astaga…….tak memakai CD dan sudah banjir…..?? Karena posisiku berhadapan tetapi lutut Bu Etik melipat ke depan, aku pindah ambil posisi di belakang beliau. Kini aku menghadap ke arah Endah, tetapi berada di belakang punggung Bu Etik. Wanita cantik setengah baya ini masih merem, tetapi tangannya terus mencari kemaluanku. Saat penisku kutempelkan di vaginanya yang berambut lebat itu, tangannya aktif menuntun masuk dan …..blesssss……diiringi dengusan nafas Bu Etik dan dengkur halus orang-orang di depanku, aku terus maju mundur menyodok lubang basah Ibu Kepala Sekolah ini. Dinding vaginanya meremas-remas tongkatku. Jika Endah membuka mata, tentu melihat pemandangan indah, bagaimana tongkat hitam jelek membelah bibir merah sumber keniKmatan. Lubang itu mengeluarkan cairan berbusa yang mengakibatkan tongkat hitam itu dipenuhi busa putih. Lendir kenikmatan. Tusukan itu begitu dalam menembus rahim wanita stw yang cantik ini. Wajahnya yang anggun masih terpejam. Buah dadanya seakan mau tumpah keluar, terguncang-guncang karena sodokan-sodokan yang menggetarkan. Lama berpisah dengan keluarga, menjadikan wanita anggun ini kehausan Tiba-tiba Bu Etik meluruskan kakinya dan mengubah posisi tidurnya telentang. Kucabut penisku dan kini kutusuk dari atas. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, kubuka selimut yang menutupi dadanya. Kunaikkan beha hitamnya dan muncullah penampakan luar biasa. Buah dada yang montok , kenceng dan putih. Tak sabar bibirku ngenyot putting-putting merah jambu itu bergantian. Di bawah sana, pantat Bu Etik bergerak muter-muter disertai desahan lirih;” Uuhhhh….uhhhh…….uhhh…..” Seluruh pahanya kini terbuka dan dinaikkan, kedua tangannya memegang pahanya yang merapat ke dadanya, sehingga lubang kenikmatannya semakin lebar. Memudahkan penisku untuk keluar masuk. Mengetahui beliau sudah semakin basah mendekati orgasme, gerakan kupercepat, makin cepat dan ………oohhhhh…… kukeluarkan cairan kepuasan itu di dalam!!!! Bu Etik langsung tidur tanpa membereskan kainnya yang tersingkap dan buah dadanya yang luber ke mana—mana. Maka kurapikan seperti semula. Di wajahnya terlihat senyum kepuasan. Kini nafas Bu Etik mengalir teratur. Dengkurnya halus. Beliau sudah tertidur pulas membawa mimpi indah. Tak lama aku pun menyusul menuju ke pulau impian. Tapi tengah malam sekitar jam dua aku terbangun oleh suara berisik. Aku tidak bangun, hanya membuka mata, dan meilhat pemandangan langka. Marsitah yang putih mulus itu bertelanjang dada, sedang “naik kuda”. Ponijan cowok hitam berotot tapi berwajah lugu itu, ngorok keras, sementara tongkat hitamnya yang besar keluar masuk lubang kenikmatan Marsitah yang ayu. Tangan Sitah meremas-remas payudaranya sendiri. Gerakannya liar semakin lama semakin cepat. Sampai akhirnya dia ambruk di dada Ponijan yang terus ngorok seperti suara gergaji. Ternyata jika nafsu sudah bicara, cewek se-ayu Marsitah bisa “makan” dengan lahap “bodin” Banyumasnya Ponijan yang hitam legam itu. Memikirkan hal itu ototku tegang lagi. Sayang sekali, tidak lama kemudian sudah terdengar azan Subuh. Tapi KKN belum berakhir. Demikanlah kisah nyata Cerita Dewasa pura2 tidur sambil ngesot ini kutulis dengan bumbu di sana-sini, tetapi pointnya teteap sama. dan saya mohon kritik dan sarannya untuk cerita dewasa diatas untuk kemajuan saya dalam menulis cerita yang lebih panas untuk edisi berikutnya!thanks B4 . Selesai Baru Kali ini.